“DASAR PEMASARAN”
TANTANGAN PEMASARAN
Informasi
memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi tidak
berdiri tunggal. Iain formasi- akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar
wilayah kajian informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak
dipengaruhi oleh informasi, dalam diri pemasaran akan mengalami
pergeseran-pergeseran baru yang sifatnya strategis. Dalam abad 21 ini ada
beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.
1. Tantangan Visi
Sering
kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan
masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan
jasa memiliki usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan
lagi. Tanggung jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif
pemasaran.Dengan demikian tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut
untuk menjadi visionary marketer yang strategisdan holistik dalam berpikir
serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate
intelligence secara nyata.Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara
ideal perlu mengadopsi faham kewirausahaan yangmengutamakan proaktivitas dan
menerima tanggung jawab utama sebagai innovator dan risk taker. Pemasar harus mempunyai
keberanian untuk mendobrak kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi
pemasaran.
2.Tantangan pada Power Marketing
Landasan
utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam konsep
customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek,
bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci;
moving, caring dan inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora
persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi
pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti disertai
kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi (
inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.Inovasi
merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan
pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang
berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan
pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah
jauh merasuk kedalam ranah emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar yang
digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.
3. Tantangan pada Transferable Marketing
Biaya
pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah
satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan
transferable marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola
pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran
denganderajat universalitas yang ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep
pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeersdibuat di London dan Hongkong, sedang
pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi, termasuk Indonesia.Penyebaran ini (
termasuk manfaat dan modelnya ) di sesuaikan dengan situasi negara setempat.
4. Tantangan pada Manajemen
Merek
Dalam
upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk
meningkatkan reputasi merek.Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk
konteks abad 21 lantaran banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar.
Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang
diwarnai dengan kebanggaan merek ( brand minded culture ). Harus pula
diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen dalam
rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.Pada abad 21 house brand
atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di Indonesia house
brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan
Makro. Untuk Matahari house brand produk pakaiannya diberi merek
Stanley Adams dan M-2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam
house brand, semisal; Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero
Selection untuk soft drink, dan Hero untuk produk-produk industri
rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house brand-nya dengan
sebutan Aro.
5. Tantangan pada Etika Pemasaran
Masyarakat
dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap
kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial
perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap
keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini
semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan
pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta
predatory pricing. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat
danreputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap
kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang berlaku dan
ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional.
Kode
etik utama yang harus diperhatikan oleh para pemasar adalah :
1. kejujuran dan keadilan dalam proses
pemasaran
2.
kode
etik dalam bidang promosi
3.
kebijakan
harga dan distribusi
4. kode etik dalam riset pemasaran dan
komitmen dalam memajukan peradaban manusia.
Tantangan
pemasaran abad 21 seperti disebut diatas merupakan hal yang tidak bisa
dihindari oleh para pemasar apabila ingin memenangkan persaingan. Pemasar
sejak dini harus mampu mengantisipasi perubahan substansial dari pemasaran
ini. Antisipasinya tidak terlalu sulit. Hanya dibutuhkan dua cara;
mengoptimalkan kecerdasan dan bersahabat dengan perubahan.
Paradigma
Pemasaran di Abad ke 21
Pada abad ke 21 akan terjadi banyak perubahan diperbagai bidang, antara
lain :
Dibidang ekonomi, akan terjadi perubahan sebagai berikut,
1. Secara makro, perubahan dari ekonomi tertutup menjadi ekonomi terbuka
(go-public)
2. Secara mikro, perubahan yang terjadi adalah adanya penggabungan dari
organisasi usaha yang sebelumnya dapat berusaha mandiri(merger, acquisition,
leverage), bergabung denganalih teknologi (strategic alliance), atau membentuk
jaringan bisnis (franchise)Hal lain disebabkan adanya beberapa
ketentuan/patokan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Globalization, yang akan memicu pengusaha domestik untuk memperkuat
posisinya dengan mengadopsi teknologi tinggi dan manajemen modern dan terkini.
2. Technological advance, yang akan menghasilkan produk-produk yang
berkualitas tinggi, dan akan mengurangi economical life dari capital items.
3. Economic deregulation, adanya pelbagai kebijaksanaan dibidang ekonomi
yang akan berdampak luas terhadap kehidupan pada umumnya.Demikian pula halnya
dibidang marketing/pemasaran, akan terjadi pergeseran paradigma pemasaran/marketing
paradigma
Tujuan pemasaran Kepuasan konsumen tidak lagi sebagai andalan, tetapi harus
dibarengi dengan hubungan baik dengan konsumen.Strategi pemasaran Dalam menyerang
pesaing tidak lagi kelemahan lawan yang diperhatikan, tetapi justru apa
yangmenjadi kekuatan lawan yang akan diserang.Taktik pemasaranProgram-program
untuk membantu pelaksanaan strategi pemasaran bukan lagi promosi sebagai ujung
tombaknya, tetapi harus dibarengi dengan komunikasi pemasaran
agar konsumen yakin akan produk yang dipromosikan. Paduan antara promosi
dan komunikasi pemasaran akan membentuk bauran komunikasi pemasaran yang lebih
berbobot, karena merupakan gabungan antara hard selling dan soft selling.ProdukProduk yang dihasilkan bukan lagi berpijak kepada
kualitas, tetapi telah bergeser kearah produkyang ramah lingkungan.Persaingan
pasar Perusahaan dalam rangka untuk
memenangkan dalam persaingan, tidak akan mengandalkan lagi kepada harga, tetapi
lebih mengarah kepada pelayanan yang memuaskan konsumen.
Konsumen Vs Produk
Konsumen yang menjadi sasaran penawaran hasil produknya, akan bergeser dari
massmarket/konsumen umum, dimana satu produk untuk semua golongan dan jenis
konsumen yang ada dalam masyarakat umum, ke arah konsumen target dimana setiap
segmen konsumen menjadi sasaran dari produk tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.Saluran distribusi Fokus dari aspek
distribusi, terutama untuk produk nyata atau produk konsumen, tidak lagi adanya
penyebaran yang meluas. Tetapi harus diikuti dengan adanya pelayanan kepada konsumen
yang memuaskan.Cara menjualTidak mengandalkan lagi kepada manfaat produk,
tetapi harus dibarengi dengan menjual solusi, yaitu mengatasi problema yang dialami
oleh konsumen terhadap produk tertentu.
Bauran
pemasaran Menurut Lauterborn, dalam
pemasaran yang menghandalkan kepada hubungan baik dengankonsumen, sebaiknya
bauran pemasaran yang berorientasi kepada produsen, harus sejalan dengan bauran
konsumen yang berorientasi kepada konsumen :
1. product
--> customer value
2. price
--> customer cost
3. place
--> convenience
4. promotion
--> communication
Bauran
promosi Bauran promosi atau promotion mix,
yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, publikasi, danpenjualan tatap muka,
akan bergeser menjadi bauran komunikasi pemasaran, yang terdiri dari :
1.
iklan(ATL, BTL)
2. promosi penjualan(kupon hadiah, kuis, undian, demonstrasi, bonus,
diskon, pajangan dll)
3. penjualan tatap muka(door to door, pertemuan dengan sekelompok konsumen)
4. komunikasi pemasaran(advertorial, artikel, seminar, pameran, tatap muka
dengan
wartawan, talk show, ceramahkeliling, publikasi, sponsor, lobi)
5. pemasaran langsung(katalog, telepon, TV home shopping, e-commerce)
Dengan bauran komunikasi pemasaran, yang merupakan paduan dari
program-program hardselling/promosi, dan soft selling atau komunikasi
pemasaran, maka pelaksanaan strategi pemasaran akan lebih maksimal dalam
mencapai tujuan pemasaran; yaitu laba melalui kepuasan dan hubungan baik dengan
konsumen. Dan akan tercipta adanya brand loyalty,sehingga konsumen tidak akan
berpaling kepada produk pesaing yang sejenis penjualan
tatap muka, akan bergeser menjadi bauran komunikasi pemasaran, yang terdiri
dari :
1.
iklan(ATL, BTL)
2. promosi penjualan(kupon hadiah, kuis, undian, demonstrasi, bonus,
diskon, pajangan dll)
3. penjualan tatap muka(door to door, pertemuan dengan sekelompok konsumen)
4. komunikasi pemasaran (advertorial, artikel, seminar, pameran, tatap muka
dengan
wartawan, talk show, ceramah keliling, publikasi, sponsor, lobi)
5. pemasaran langsung(katalog, telepon, TV home shopping, e-commerce)
Dengan bauran komunikasi pemasaran, yang merupakan paduan dari
program-program hardselling/promosi, dan soft selling atau komunikasi
pemasaran, maka pelaksanaan strategipemasaran akan lebih maksimal dalam mencapai
tujuan pemasaran; yaitu laba melalui kepuasan dan hubungan baik dengan
konsumen. Dan akan tercipta adanya brand loyalty,sehingga konsumen tidak akan berpaling
kepada produk pesaing yang sejenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar