Selasa, 14 Oktober 2014

TUGAS KULIAH DASAR PEMASARAN



“DASAR PEMASARAN”

Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
TANTANGAN PEMASARAN
 Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran pada abad 21. Namun informasi tidak berdiri tunggal. Iain formasi- akan banyak ditunjang oleh hal-hal lain di luar wilayah kajian informasi. Dengan demikian pemasaran disamping akan banyak dipengaruhi oleh informasi, dalam diri pemasaran akan mengalami pergeseran-pergeseran baru yang sifatnya strategis. Dalam abad 21 ini ada beberapa tantangan bagi profesi pemasaran.

1. Tantangan Visi
 Sering kali pengambilan keputusan pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran.Dengan demikian tidak berlebihan bila dikatakan pemasar dituntut untuk menjadi visionary marketer yang strategisdan holistik dalam berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate intelligence secara nyata.Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi faham kewirausahaan yangmengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai innovator dan risk taker. Pemasar harus mempunyai keberanian untuk mendobrak kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran.



2.Tantangan pada Power Marketing
 Landasan utama power marketing adalah memanusiakan pelanggan yang terangkum dalam konsep customer centered marketing. Dengan demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan bertumpu pada tiga kata kunci; moving, caring dan inovating. Moving merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving musti disertai kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi ( inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk kedalam ranah emosi pelanggan. Sehingga pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart share.

3. Tantangan pada Transferable Marketing
 Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable marketing. Arti dari tranferable marketing adalah penyusunan pola pemasaran yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa lokasi atau pasar sasaran denganderajat universalitas yang ditingkatkan. Contoh yang bagus adalah konsep pemasaran dari DeBeers berlian. DeBeersdibuat di London dan Hongkong, sedang pemanfaatannya disebar ke berbagai lokasi, termasuk Indonesia.Penyebaran ini ( termasuk manfaat dan modelnya ) di sesuaikan dengan situasi negara setempat.

4. Tantangan pada Manajemen Merek 
 Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan reputasi merek.Peran reputasi merek menjadi lebih penting untuk konteks abad 21 lantaran banyaknya jumlah merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek ( brand minded culture ). Harus pula diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke benak konsumen dalam rangka menentukan strategi peningkatan identitas merek.Pada abad 21 house brand atau private label akan banyak diproduksi oleh perusahaan. Di Indonesia house brand banyak dilakukan oleh usaha eceran seperti; Matahari, Hero dan Makro. Untuk Matahari house brand produk  pakaiannya diberi merek Stanley Adams dan M-2000. Sementara Hero pasar swalayan banyak bermain dalam house brand, semisal; Innosence untuk produk perlengkapan bayi, Hero Selection untuk soft drink, dan Hero untuk  produk-produk industri rumah tangga. Untuk Makro, perusahaan ini menamai produk house brand-nya dengan sebutan Aro.

5. Tantangan pada Etika Pemasaran
Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam dengan adanya berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk, penyalahgunaan label dan iklan, serta predatory pricing. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat danreputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan haruslah didasarkan pada kode etik yang berlaku dan ditetapkan oleh perusahaan maupun asosiasi profesional.
Kode etik utama yang harus diperhatikan oleh para pemasar adalah :
1.     kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran
2.     kode etik dalam bidang promosi
3.     kebijakan harga dan distribusi
4.     kode etik dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban manusia.
Tantangan pemasaran abad 21 seperti disebut diatas merupakan hal yang tidak bisa dihindari oleh para pemasar apabila ingin memenangkan persaingan. Pemasar sejak dini harus mampu mengantisipasi perubahan substansial dari pemasaran ini. Antisipasinya tidak terlalu sulit. Hanya dibutuhkan dua cara; mengoptimalkan kecerdasan dan bersahabat dengan perubahan.
Paradigma Pemasaran di Abad ke 21
Pada abad ke 21 akan terjadi banyak perubahan diperbagai bidang, antara lain :
Dibidang ekonomi, akan terjadi perubahan sebagai berikut,
1. Secara makro, perubahan dari ekonomi tertutup menjadi ekonomi terbuka (go-public)
2. Secara mikro, perubahan yang terjadi adalah adanya penggabungan dari organisasi usaha yang sebelumnya dapat berusaha mandiri(merger, acquisition, leverage), bergabung denganalih teknologi (strategic alliance), atau membentuk jaringan bisnis (franchise)Hal lain disebabkan adanya beberapa ketentuan/patokan yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Globalization, yang akan memicu pengusaha domestik untuk memperkuat posisinya dengan mengadopsi teknologi tinggi dan manajemen modern dan terkini.
2. Technological advance, yang akan menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, dan akan mengurangi economical life dari capital items.
3. Economic deregulation, adanya pelbagai kebijaksanaan dibidang ekonomi yang akan berdampak luas terhadap kehidupan pada umumnya.Demikian pula halnya dibidang marketing/pemasaran, akan terjadi pergeseran paradigma pemasaran/marketing paradigma
Tujuan pemasaran Kepuasan konsumen tidak lagi sebagai andalan, tetapi harus dibarengi dengan hubungan baik dengan konsumen.Strategi pemasaran Dalam menyerang pesaing tidak lagi kelemahan lawan yang diperhatikan, tetapi justru apa yangmenjadi kekuatan lawan yang akan diserang.Taktik pemasaranProgram-program untuk membantu pelaksanaan strategi pemasaran bukan lagi promosi sebagai ujung tombaknya, tetapi harus dibarengi dengan komunikasi pemasaran agar konsumen yakin akan produk yang dipromosikan. Paduan antara promosi dan komunikasi pemasaran akan membentuk bauran komunikasi pemasaran yang lebih berbobot, karena merupakan gabungan antara hard selling dan soft selling.ProdukProduk yang dihasilkan bukan lagi berpijak kepada kualitas, tetapi telah bergeser kearah produkyang ramah lingkungan.Persaingan pasar Perusahaan dalam rangka untuk memenangkan dalam persaingan, tidak akan mengandalkan lagi kepada harga, tetapi lebih mengarah kepada pelayanan yang memuaskan konsumen.

Konsumen Vs Produk
Konsumen yang menjadi sasaran penawaran hasil produknya, akan bergeser dari massmarket/konsumen umum, dimana satu produk untuk semua golongan dan jenis konsumen yang ada dalam masyarakat umum, ke arah konsumen target dimana setiap segmen konsumen menjadi sasaran dari produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Saluran distribusi Fokus dari aspek distribusi, terutama untuk produk nyata atau produk konsumen, tidak lagi adanya penyebaran yang meluas. Tetapi harus diikuti dengan adanya pelayanan kepada konsumen yang memuaskan.Cara menjualTidak mengandalkan lagi kepada manfaat produk, tetapi harus dibarengi dengan menjual solusi, yaitu mengatasi problema yang dialami oleh konsumen terhadap produk tertentu.
Bauran pemasaran Menurut Lauterborn, dalam pemasaran yang menghandalkan kepada hubungan baik dengankonsumen, sebaiknya bauran pemasaran yang berorientasi kepada produsen, harus sejalan dengan bauran konsumen yang berorientasi kepada konsumen :
1. product --> customer value
2. price --> customer cost
3. place --> convenience
4. promotion --> communication
Bauran promosi Bauran promosi atau promotion mix, yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, publikasi, danpenjualan tatap muka, akan bergeser menjadi bauran komunikasi pemasaran, yang terdiri dari :
1. iklan(ATL, BTL)
2. promosi penjualan(kupon hadiah, kuis, undian, demonstrasi, bonus, diskon, pajangan dll)
3. penjualan tatap muka(door to door, pertemuan dengan sekelompok konsumen)
4. komunikasi pemasaran(advertorial, artikel, seminar, pameran, tatap muka dengan
     wartawan, talk show, ceramahkeliling, publikasi, sponsor, lobi)
5. pemasaran langsung(katalog, telepon, TV home shopping, e-commerce)

Dengan bauran komunikasi pemasaran, yang merupakan paduan dari program-program hardselling/promosi, dan soft selling atau komunikasi pemasaran, maka pelaksanaan strategi pemasaran akan lebih maksimal dalam mencapai tujuan pemasaran; yaitu laba melalui kepuasan dan hubungan baik dengan konsumen. Dan akan tercipta adanya brand loyalty,sehingga konsumen tidak akan berpaling kepada produk pesaing yang sejenis penjualan tatap muka, akan bergeser menjadi bauran komunikasi pemasaran, yang terdiri dari :
1. iklan(ATL, BTL)
2. promosi penjualan(kupon hadiah, kuis, undian, demonstrasi, bonus, diskon, pajangan dll)
3. penjualan tatap muka(door to door, pertemuan dengan sekelompok konsumen)
4. komunikasi pemasaran (advertorial, artikel, seminar, pameran, tatap muka dengan
    wartawan, talk show, ceramah keliling, publikasi, sponsor, lobi)
5. pemasaran langsung(katalog, telepon, TV home shopping, e-commerce)

Dengan bauran komunikasi pemasaran, yang merupakan paduan dari program-program hardselling/promosi, dan soft selling atau komunikasi pemasaran, maka pelaksanaan strategipemasaran akan lebih maksimal dalam mencapai tujuan pemasaran; yaitu laba melalui kepuasan dan hubungan baik dengan konsumen. Dan akan tercipta adanya brand  loyalty,sehingga konsumen tidak akan berpaling kepada produk pesaing yang sejenis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar